Jumat, 20 Februari 2015

Hati-hati Terhadap Pedagang Batu Akik Palsu

Pedagang batu akik sudah banyak beredar dimana-mana,Tadi pagi tetangga sebelah rumah saya memamerkan batu akik yang dibelinya semalam, ternyata ia habis dikerjain oleh pedagang batu akik palsu.

Begini ceritanya, semalam sore sekitar pukul 16.30 WIB dia ingin jalan-jalan namun dalam perjalanan dia melihat keramayan orang dipinggir jalan dia pun berhenti ternyata ada pedagang batu akik.

Saat dia melihat batu akik dengan segala jenis batu, Ia tertarik dan ingin membeli batu bacan yang saat ini lagi ngetren.

Karena tertarik dengan batu bacan maka ia pun menanyakan berapa harganya. Sang penjual melepas batu itu dengan harga Rp 750,000 dan tak bisa kurang harganya lagi.

Maka tetangga saya pun langsung tawar-menawar walau dia tau pedagang bilang tidak bisa kurang lagi dia tetap membujuk pedagang tersebut akhirnya mencapai kata sepakat Rp 500.00 sangking kepinginnya punya cincin batu bacan yang lagi ngetren saat ini, maka tanpa pikir panjang tetanggaku itu langsung membeli dan membayar tunai di tempat dengan pertimbangan kalau beli batu bacan model begini saya jual lagi pasti harganya jauh lebih mahal.


Setelah bayar dan memakainya dengan hati riang gembira yang baru ia beli itu, Ia langsung berangan-angan akan menjual batu bacan itu senilai Rp 10.000.000 kalau sudah diganti dan dipasang dengan ikatan cincin dari bahan perak.

Tanpa pikir panjang ia segera keliling mencari pedagang ikatan cincin dari bahan perak sambil terus mengelap-ngelap batu cincin bacan yang baru dibelinya itu. Singkat cerita ia pun ketemu dengan pedagang ikatan cincin dari bahan perak yang menjual ikatan cincin yang bagus-bagus motifnya.

Sipedagang ikatan cincin yang sudah pengalaman dalam dunia batu, pedangan ikatan cincin itu merasa heran dan curiga kok cincinnya ringan, enggak berat seperti batu-batu bacan yang asli, lalu ia bertananya ke tetanggaku itu, “Kok batu bacannya ringan Pak?”

Dengan sengat pedenya, tetanggaku lalu bilang, “Oh itu bacan doko Mas (seperti apa yang diinformasikan oleh pedagang akik itu),” sambil terus ngelap-ngelap itu batu bacan. Karena saking semangatnya ngelap dan permukaan batu yang sudah sangat licin maka tergelincirlah itu batu bacan dari tangannya dan terjatuh ke lantai hingga pecah berantakan.

Isi dalam batu bacan yang pecah itu warnanya putih, bukan warna asli batu bacan. Setelah diperiksa oleh penjual ikatan cincin itu, ternyata itu batu kali yang dilapisi keramik motif bacan.

Dengan wajah merah padam karena malu dan merasa rugi dengan Rp 500 ribunya yang melayang sia-sia, maka ia pun buru-buru segera kembali ke pedagang itu.

Baca juga : Misteri Batu Akik Gaib Milik Soeharto

Sudah susah payah menembus kemacetan, sampai di sana pedagangnya sudah raib, tak ada lagi lapaknya di trotoar itu. Dia pun langsung menelepon Saudara -saudanya bilang hati-hati kalau beli batu akik di pinggir jalan.

Artikel ini dikirimkan oleh Hendra Tryjaya, Medan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar